DEN DEWAN ENERGI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

PUBLIKASI DEWAN ENERGI NASIONAL

Beranda » Publikasi » Energy Outlook
Outlook Energi Indonesia 2022

Outlook Energi Indonesia 2022 Versi Bahasa Indonesia


  28 Desember 2022   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2022 (Versi Bahasa Inggris)

Outlook Energi Indonesia 2022 Versi Bahasa Inggris


  28 Desember 2022   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2021

Outlook Energi Indonesia 2021 


  29 Desember 2021   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2021 Versi Bahasa Inggris

Outlook Energi Indonesia 2021 Versi Bahasa Inggris


  29 Desember 2021   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2019 - Indonesian Version

Buku Outlook Energi Indonesia 2019 merupakan suatu hasil kajian yang memuat perkiraan permintaan dan penyediaan energi ke depan dalam berbagai situasi dan kondisi yang didasarkan pada asumsi yang berkembang dari waktu ke waktu dengan menggunakan aplikasi pemodelan perencanaan energi.


  25 Oktober 2019   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2019 - English Version

Indonesia Energi Outlook 2019 is a study on future energy demand and supply projection in various situation and condition based on the trend developing assumption by using energy planning modelling application.


  25 Oktober 2019   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2018 - English Version

-


  27 Desember 2018   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2018 - Indonesian Version

-


  27 Desember 2018   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2017 - English Version

-


  20 Desember 2017   Download   Baca Dokumen
Indonesia Energy Outlook 2017 - Indonesian Version

-


  20 Desember 2017   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2016 - Indonesia Version

-


  24 Oktober 2017   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2016 - English Version

-


  24 Oktober 2017   Download   Baca Dokumen
Outlook Energi Indonesia 2015

Dalam acara "Pameran dan Konvensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Geothermal"di Jakarta tanggal 19 Agustus 2015, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan keprihatinannya atas kondisi Indonesia yang telah menjadi net importir. Dalam pidatonya, Presiden menyatakan komitmennya untuk memberi perhatian khusus pada program pengembangan sumber EBT demi melepaskan diri dari ketergantungan pada sumber energi forsil dan memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah secara berkelanjutan.


  23 Juni 2016   Download   Baca Dokumen
Outlook Energy Indonesia 2014

Sampai saat ini, Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target pembangunan bidang energi. Ketergantungan terhadap energi fosil, terutama minyak bumi dalam pemenuhan konsumsi di dalam negeri masih tinggi, yaitu sebesar 96% (minyak bumi 48%, gas 18%, dan batubara 30%) dari total konsumsi energi nasional, sementara upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan belum dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan. Tingginya konsumsi energi fosil tersebut diakibatkan oleh subsidi, sehingga harga energi menjadi murah dan masyarakat cenderung boros dalam menggunakan energi. Di sisi lain, Indonesia menghadapi penurunan cadangan energi fosil dan belum dapat diimbangi dengan penemuan cadangan baru. Keterbatasan infrastruktur energi yang tersedia juga membatasi akses masyarakat terhadap energi. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap gangguan yang terjadi di pasar energi global, karena sebagian dari konsumsi tersebut, terutama produk minyak bumi yang dipenuhi dari impor. Dalam sepuluh tahun terakhir (2003-2013), konsumsi energi final di Indonesia mengalami peningkatan dari 79 juta TOE menjadi 134 juta TOE, atau tumbuh ratarata sebesar 5,5% per tahun. Sejalan dengan meningkatnya konsumsi energi tersebut, penyediaan energi primer juga mengalami kenaikan. Namun, upaya untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri juga terkendala oleh keterbatasan infrastruktur energi, seperti pembangkit listrik, kilang minyak, pelabuhan, serta transmisi dan distribusi.

Buku Outlook Energi Indonesia 2014 (OEI 2014) ini memberikan gambaran tentang kondisi energi nasional pada kurun waktu 2013-2050, mencakup realisasi dan proyeksi kebutuhan dan penyediaan energi primer dan energi final berdasarkan ketersediaan sumber daya energi, kondisi saat ini dan target yang ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), perkiraan kebutuhan infrastruktur energi, serta membandingkan kondisi energi Indonesia terhadap kondisi energi di wilayah ASEAN dan dunia.

Perhitungan proyeksi energi dilakukan dengan menggunakan model LEAP (Longrange Energy Alternatives Planning System) dengan data asumsi ekonomi makro yang dipublikasikan oleh Instansi/Lembaga yang berwenang. Perhitungan proyeksi energi dalam OEI 2014 telah mempertimbangkan kebijakan, regulasi, dan rencana pembangunan pada masing-masing sektor serta program yang telah dijalankan oleh Pemerintah, seperti kebijakan konservasi energi, mandatori pemanfaatan biofuel (BBN), konversi minyak tanah ke LPG, rencana pembangunan sektor energi yang mencakup program percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I dan tahap II, road map pengembangan dan pemanfaatan BBN, rencana pembangunan sektor perhubungan, pertanian, perindustrian, lingkungan dan lainnya, serta kontribusi sektor energi terkait dalam pencapaian target penurunan emisi sebesar 26% pada tahun 2020.

Adapun ruang lingkup OEI 2014 ini meliputi proyeksi dan analisis terhadap kebutuhan dan penyediaan energi, dimana tahun 2013 sebagai tahun dasar untuk menghasilkan proyeksi masing-masing skenario dasar (Business As Usual atau BaU) dan skenario Kebijakan Energi Nasional (KEN).


  18 Desember 2015   Download   Baca Dokumen


© 2016 - 2023 Dewan Energi Nasional. All rights reserved.