Buku Energi Outlook 2022 - Indonesia

OEI 2022 memberikan gambaran proyeksi permintaan dan penyediaan energi nasional dalam kurun waktu 2022-2032 berdasarkan asumsi sosial, ekonomi dan perkembangan teknologi ke depan dengan menggunakan data dasar tahun 2021.

Analisis permintaan dan penyediaan energi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan model LEAP (Low Emissions Analysis Platform). LEAP adalah aplikasi pemodelan perencanaan energi untuk menganalisis kondisi permintaan hingga penyediaan secara terintegrasi. 

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi menjadi dasar asumsi yang dikembangkan untuk memperoleh gambaran mengenai permintaan energi hingga tahun 2032, mandatori BBN, pengembangan kendaraan listrik dan kapasitas pembangkit. 

Pada tahun 2032 konsumsi energi final skenario BaU akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,8% per tahun menjadi 207 juta TOE. Pangsa konsumsi energi final terbesar pada tahun 2032 adalah sektor transportasi dan industri masing-masing sebesar 42,6% dan 37,9%. Sementara pada skenario OPT konsumsi energi final akan meningkat sebesar 6,6% per tahun menjadi 248 juta TOE. Berbeda dengan skenario BaU, pada skenario OPT pangsa konsumsi energi final terbesar berasal dari sektor industri sebesar 49,2% diikuti sektor transportasi sebesar 36,4%

Indonesia Energy Outlook 2022

Indonesia Energy Outlook (IEO) 2022 presents national energy demand and supply projection in 2022-2032 based on assumptions of social, economy and technology

development in the future by using baseline data year 2021.

The energy demand and supply analysis are conducted based on LEAP (Low Emissions Analysis Platform) calculation model. LEAP is an energy planning modelling application to take an integrated energy demand and supply analysis. 

Population growth and economic growth are the basic assumptions which are developed to obtain an illustration on energy demand up to the year 2032, biofuel mandatory, electric vehicle (EV) development, and power capacity. 

In 2032, final energy consumption in BaU scenario will increase with the average growth of 4.8% per year into 207 million TOE. The biggest final energy consumption shares in 2032 come from transportation and industry with 42.6% and 37.9% respectively. The final energy consumption in OPT scenario will increase 6.6% per year into 248 million TOE. Unlike BaU scenario, the biggest final energy consumption in OPT scenario comes from industry with 49.2%, followed by transportation with 36.4%.

Outlook Energi Indonesia 2021 (Versi Bahasa Indonesia)

OEI 2021 memberikan gambaran proyeksi permintaan dan penyediaan energi nasional dalam kurun waktu 2020-2030 berdasarkan asumsi sosial, ekonomi dan perkembangan teknologi kedepan dengan menggunakan baseline data tahun 2019.

Analisis permintaan dan penyediaan energi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan model LEAP (Low Emissions Analysis Platform). LEAP adalah aplikasi pemodelan

perencanaan energi untuk menganalisis kondisi permintaan hingga penyediaan secara terintegrasi. 

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi  menjadi dasar asumsi yang dikembangkan untuk memperoleh gambaran mengenai permintaan energi hingga tahun 2030. Selain itu, digunakan juga beberapa asumsi tambahan terkait dengan kebijakan energi yang berlaku saat ini  antara lain  mandatori BBN, pengembangan kendaraan listrik dan rencana pembangunan kilang green fuel serta pengembangan ketenagalistrikan dalam RUPTL. 

Pada tahun 2022 konsumsi energi final akan meningkat dibandingkan tahun 2020 menjadi 129 MTOE. Pangsa konsumsi energi final sektor rumah tangga pada tahun

2022 menurun dari 16,7% di tahun 2020, menjadi 14,7% di tahun 2022 sejalan dengan turunnya kasus COVID-19. Konsumsi listrik di tahun 2022 diproyeksikan  akan mencapai 282 TWh, meningkat di semua sektor kecuali sektor rumah tangga.

Permintaan listrik pada tahun 2030 di skenario Optimis khususnya sektor transportasi mencapai 16,9 TWh, jauh lebih tinggi dibandingkan skenario Realistis hanya 1,08 TWh. Sedangkan di sektor rumah tangga, permintaan LPG pada tahun 2030 di skenario Optimis hanya 2,2 MTOE, jauh lebih rendah dibanding skenario Realistis sebesar 8,4 MTOE. Sementara kapasitas Pembangkit listrik untuk skenario Optimis pada tahun 2030 mencapai 109 GW, sedangkan skenario Realistis 90 GW.

Outlook Energi Indonesia 2021 (Versi Bahasa Inggris)

Indonesia Energy Outlook (IEO) 2021 presents national energy demand and supply projection in 2020-2030 based on social assumption, economy and tecnology 

development in the future by using 2019 as baseline year.

The energy demand and supply analysis is conducted based on LEAP (Low Emissions Analysis Platform) calculation model. LEAP is an energy planning modelling application to take an integrated energy demand and supply analysis. 

Population growth and economic growth are the basic assumptions which are developed to obtain an illustration on energy demand up to the year 2030. Furthermore, there are also additional assumptions related to current energy policy such as biofuel mandatory, EV development, green fuel refinery development, and electricity development in RUPTL (Electricity Supply Business Plan).

In 2022, final energy consumption will increase into 129 MTOE compared to the consumption in 2020. The final energy consumption in household sector in 2022 will decline from 16.7% in 2020 into 14.7% in 2022 along with the declining Covid-19 cases. Electricity consumption in 2022 is projected to reach 282 TWh. It increases in all sectors except in household. 

Electricity demand in 2030 in Optimistic scenario especially in transportation reaches 16.9 TWh. It is higher compared to the Realistic scenario with 1.08 TWh. Meanwhile, LPG demand in household in 2030 for Optimitic scenario is only 2.2 MTOE. It is lower than in Realistic scenario of 8.4 MTOE. The power plant capacity in 2030 is 109 GW for Optimistic scenario and 90 GW for Realistic scenario.

Indonesia Energy Outlook 2019 - Indonesian Version

Buku Outlook Energi Indonesia 2019 merupakan suatu hasil kajian yang memuat perkiraan permintaan dan penyediaan energi ke depan dalam berbagai situasi dan kondisi yang didasarkan pada asumsi yang berkembang dari waktu ke waktu dengan menggunakan aplikasi pemodelan perencanaan energi.